“BAA !…” Hentaknya
“hei, kemana aja seh? Pantesan dikelas gak keliatan rambut ikalmu.
“dari kantin nduk, emang kenapa to? Tanyanya sambil memelintir rambut ikalnya.
“entar pulang sekolah ke Joko Tole yuk, mau cari buku nih!” pintaku
“Tapi kan, kota lagi kayak gini”
“Enggak apa-apa to, toh gak mungkin sampe ke took buku” Jawabku enteng.
Nuna, sahabatku dari kecil dengan pawakan rambut ikal, kurus, tinggi, dan hitam manis. Kita yang baru duduk dikelas XI SMA Piyata II Malang, harus melihat kejadian naas pembantaian kota yang beberapa hari lalu terjadi di kafe sebelah sekolah kami. Namaku Nurla, kelas XI IA2. Sedangkan Nuna kelas XI IS1. Meskipun kita sudah beda kelas, tapi kita tetep kompak.
Bisingnya suara knalpot yang terdengar dihalaman parkir sekolah, membuatku pusing. Tiba-tiba, dari arah samping terdengar klakson yang cukup keras dan suskes membuatku kaget.
“Lho ? Ayo nduk, malah bengong!” Sindir Nuna yang kala itu memakai helm cibuk.
“Oke oke”
Joko Tole memang berada jauh dari Kantor Walikota, tapi tidak berada jauh dari Dinas. Di halaman kantor tersebut, sudah dipenuhi polisi anti huru hara untuk mencegah adanya demo lagi. Namun kita terlambat, jalan itu mulai ramai dan ricuh, saling membakar mobil. Nunna takut atas kejadian itu yang secara tidak sengaja ia lihat dihadapannya sendiri.
“La, balik aja yuk.” Pintanya sambil mengelus dadanya.
“Kamu mau balik? Gimana caranya, kalo udah ditengah-tengah beginian. Masuk gang itu aja gih, cepetan!” Perintahku
“Oke nduk!”
Gang itu sempit, kecil, dan bau, tapi cukup untuk dimasuki sepeda motor. Akhirnya kita keluar dan memotong jalan menuju Joko Tole. Sesampainya disana, aku mulai mengutak-tik computer untuk melihat List dari buku di toko ini. Sudah 30 menit aku mencari buku yang cocok untuk kujadikan referensi, namun hasilnya nihil
“waduh, kamu nyari apa to La? Lammmaaaa !” Keluhnya dengan bibir dimoncongkan.
“Aku Cuma mau nyari buku tentang air, tentang keadaan air! Susah banget sih nyarinya, bantuin dong!”
“Ahh males ih! Aku duduk disana ya?” sambil menunjuk sebuah sofa kuning ditengah toko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar